Makalah Virtual Private Network

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

Virtual Private Network (VPN)




                                                                                                   


Oleh:
Kelompok 4
Nama                                                         NIM
Muhammad Iqbal                                       1206515
Zulpadli                                                      1206511
Sri Ria Swissti Rahman                              1206512
Deli Widia                                                  1206507
Reren Nofika                                              1206513
Venny Dwi Puspita                                    1206514
Hasan Basri                                                            1202
Dini Ghassani Putri                                    1206506






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015



 
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang VPN.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Perancangan Jaringan Kompter.. Maka makalah ini dirancang untuk menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca dalam merancang jaringan komputer, serta pembaca dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari – hari.
Dalam membuat makalah ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan, terutama dosen pengampu matakuliah Analisis Perancangan Jaringan Komputer Bapak Drs. Yosefrzal, M.Kom. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, pada kesmpatan ini penulis menyampaikan ucapan terimaksih kapada pihak–pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, penulis harapkan. Namun penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Padang, 15 April 2015


Penulis


















VPN merupakan singkatan dari Virtual Private Network yang artinya membuat jaringan private secara virtual diatas jaringan public(umum) seperti internet. VPN berkembang dikarenakan adanya perkembangan yang pesat pada perusahaan-perusahaan besar yang ingin tetap memperluas jaringan bisnisnya, namun mereka tetap ingin terhubung ke jaringan local(private) mereka  dengan kantor cabang yang dimiliki dan perusahaan mitra kerjanya yang berada di tempat yang jauh. Perusahaan juga ingin memberikan hak akses kepada pegawai khusus sebagai fasilitas yang efektif dan efisien agar dapat terhubung ke jaringan lokal milik perusahaan tersebut di manapun mereka berada. Perusahaan tersebut perlu suatu jaringan lokal yang jangkauannya luas, tidak bisa diakses oleh sembarang orang, tetapi hanya orang yang memiliki hak akses saja yang dapat terhubung ke jaringan lokal tersebut sehingga keamanan perusahaan dapat terjaga.
Implementasi jaringan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan leased line(jalur penyewaan). Namun biaya yang dibutuhkan untuk membangun jaringan yang luas menggunakan leased line sangat besar. Di sisi lain perusahaan juga ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh karena itu VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada, misal : internet.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : (1) Apa yang dimaksud dengan VPN ?, (2) Bagaimana perkembangan VPN ?, (3), Apa saja fungsi VPN ?, (4) Bagaimana Arsitektur VPN ?, (5) Bagaimana cara kerja VPN ?, (6) Apa kelebihan dan kekurangan VPN ?, (7) Bagaimana mengkonfigurasi VPN pada Mikrotik ?
Penulisan makalah ini bertujuan untuk: 
1.      Memahami apa yang dimaksud dengan VPN
2.      Memahami fungsi, cara kerja dan arsitektur VPN
3.      Memahami kelebihan dan kekurangan VPN
4.      Memahami cara konfigurasi VPN pada Mikrotik



VPN adalah sebuah jaringan komputer dimana koneksi antar perangkatnya (node) memanfaatkan jaringan public sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet di masing-masing site.
Ketika mengimplementasikan VPN, interkoneksi antar node akan memiliki jalur virtual khusus di atas jaringan public yang sifatnya independen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat komunikasi yang bersifat secure, seperti system ticketing online dengan database server terpusat.
Disini ada 2 kata yang dapat kita garis bawahi yaitu : virtual network dan private. Virtual network berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan.
Private berarti jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik. Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
Description: https://zoyi.files.wordpress.com/2010/11/prinsip-kerja-jaringan-vpn.jpg
Gambar 1.1 VPN Connection

VPN dikembangkan untuk membangun sebuah intranet dengan jangkauan yang luas melalui jaringan internet. Intranet sudah menjadi komponen penting dalam suatu perusahaan dewasa ini. Intranet dalam perusahaan akan berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan tersebut. Dengan kata lain, semakin besar suatu perusahaan maka intranet yang diperlukan juga semakin besar. Permasalahan ini akan semakin kompleks apabila perusahaan tersebut mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar di berbagai kota dengan jarak yang jauh. Sedangkan di lain pihak seluruh kantor tersebut memerlukan suatu metode untuk selalu berhubungan, misalnya untuk transfer dan sinkronisasi data.
Pada mulanya, sistem intranet dikembangkan dengan menggunakan sistem dedicated line. Sistem ini menawarkan kecepatan transfer data yang tinggi namun membutuhkan investasi yang mahal. Sistem ini tidak efektif untuk perusahaan kelas menengah ke bawah serta perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah yang saling berjauhan.

Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunanya, yaitu :
1.      Confidentiality (Kerahasiaan)
Teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang lewat melaluinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, maka kerahasiaan Anda menjadi lebih terjaga. Biarpun ada pihak yang dapat menyadap data Anda yang lalu-lalang, namun belum tentu mereka bisa membacanya dengan mudah karena memang sudah diacak. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data Anda dengan mudah.

2.      Data Integrity (Keutuhan Data)
Ketika melewati jaringan Internet, data Anda sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Di tengah perjalanannya, apapun bisa terjadi terhadap isinya. Baik itu hilang, rusak, bahkan dimanipulasi isinya oleh orang-orang iseng. VPN memiliki teknologi yang dapat menjaga keutuhan data yang Anda kirim agar sampai ke tujuannya tanpa cacat, hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang lain.

3.      Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi source datanya. Kemudian alamat source data ini akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima oleh Anda berasal dari sumber yang semestinya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirimkan oleh pihak-pihak lain.

1.    Arsitektur Gateway-to-Gateway
Pada arsitektur ini, traffic antara dua jaringan yang membutuhkan keamanan melalui koneksi VPN yang telah dibangun antara dua gateway VPN. Gateway VPN mungkin adalah sebuah device yang hanya melakukan fungsi VPN, atau bagian dari device lain dari jaringan seperti firewall atau router.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf0yNjmyholM2xMBeoTaE1UKVWgownKbWdy-tWz2oa2a-vQerIi07WggUJGpye2at5B1kR_q-yCmwBKugQSDbzfRZNol_-r6dcKLd3KXogr-8w2QddQhxSmhOT0LpzYUeQRo03stpqQCM/s1600/Arsitektur+Gateway-to-Gateway.png
Gambar 1.2. Arsitektur Gateway-to-Gateway

Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur gateway-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Pada kenyataannya, model arsitektur ini hanya mengamankan data antara dua gateway, yang dinotasikan dengan garis solid. Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara client VPN dan gateway lokalnya, dan antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan.
Arsitektur gateway-to-gateway biasanya paling banyak digunakan ketika menghubungkan dua jaringan yang aman, seperti menghubungkan sebuah kantor cabang ke pusat melalui internet. Arsitektur model ini menggantikan wide area network (WAN) privat yang relatif mahal.
Model gateway-to-gateway ini merupakan yang paling mudah diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur ini biasanya transparan bagi user, yang tidak perlu melakukan otentikasi terpisah untuk menggunakan VPN. Selain itu, sistem user dan host target tidak harus meng-install perangkat lunak VPN client, ataupun melakukan konfigurasi ulang untuk menggunakan VPN.

2.      Arsitektur Host-to-Gateway
Model arsitektur ini paling banyak digunakan untuk remote access yang aman bagi masing-masing user remote.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD2H1MPv5xFPK66cUjksfJUgrDRFr70STwYyAej35FLMSfg3jiWmrwOSEg8_DUt1gHBFz61pAc2XaYe72-LNG9koXgYOdYezgEELSB4VxksXU2tkcuZxXg52k_bN0c0FE2x9dBE9yKSAg/s1600/Arsitektur+Host-to-Gateway.png
Gambar 1.3. Arsitektur Host-to-Gateway

Dari gambar di atas, terlihat bahwa arsitektur host-to-gateway ini tidak menyediakan pengamanan secara penuh terhadap data yang melewati transit. Garis putus-putus mengindikasikan bahwa komunikasi antara gateway remote dan node tujuannya tidak diamankan. Model host-to-gateway banyak digunakan ketika menghubungkan host pada jaringan yang tidak aman kepada resource pada jaringan yang aman, contohnya menghubungkan pegawai yang sedang berada di lokasi remote kepada kantor pusat melalui internet.
Model ini sering digunakan untuk menggantikan modem dial-up. Arsitektur model ini relatif cukup kompleks untuk diimplementasikan terutama dalam hal manajemen user dan host. Arsitektur ini biasanya tidak transparan terhadap user karena harus membangun sebuah koneksi VPN antara komputer lokal (host) dengan gateway VPN. Gambar diatas mengilustrasikan model arsitektur ini melakukan otentikasi sebelum menggunakan VPN. Selain itu host user  juga harus meng-install perangkat lunak VPN client yang telah dikonfigurasi.

1.      Remote Access VPN
Remote Access VPN disebut juga Virtual Private Dial-up Network (VPDN). VPDN adalah jenis user-to-LAN connection. Artinya user dapat melakukan koneksi ke private network dari manapun, apabila diperlukan. Biasanya VPDN dimanfaatkan oleh karyawan yang bekerja di luar kantor. Mereka dapat memanfaatkan komputer atau laptop yang sudah dilengkapi perangkat tertentu untuk melakukan koneksi dengan jaringan LAN di kantor. Sebelum koneksi, maka akan dilakukan proses dial-up terlebih dahulu ke network access server (NAS). Biasanya NAS disebabkan oleh provider yang memberikan layanan VPN. Sedangkan pengguna cukup menyediakan komputer dan aplikasi untuk men-dial NAS. Secara umum VPDN hampir mirip dengan dial-up Internet connection. Namun, secara teknis tentu saja VPN lebih canggih dan lebih secure dibandingkan dial-up internet. Koneksi bisa dilakukan sewaktu-waktu.

2.      Site-to-Site VPN
Site-to-site VPN diimplementasikan dengan memanfaatkan perangkat dedicated yang dihubungkan via Internet. Site-to-site VPN digunakan untuk menghubungkan berbagai area yang sudah fixed atau tetap, misal kantor cabang dengan kantor pusat. Koneksi antara lokasi-lokasi tersebut berlangsung secara terus menerus (24 jam) sehari. Jika ditinjau dari segi kendali atau administrative control. Secara umum site-tosite VPN dapat dibagi menjadi:
a.        Intranet
Manakala VPN hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa lokasi yang masih satu instansi atau satu perusahaan. Seperti kantor pusat dihubungkan dengan kantor cabang. Dengan kata lain, administrative control berada sepenuhnya bawah satu kendali.
b.      Extranet
Manakala VPN digunakan untuk menghubungkan beberapa instansi atau perusahaan yang berbeda namun di antara mereka memiliki hubungan "dekat". Seperti perusahaan tekstil dengan perusahaan angkutan barang yang digunakan oleh perusahaan tekstil tersebut. Dengan kata lain, administrative control berada di bawah kendali beberapa instansi terkait.

VPN menggunakan salah satu dari beberapa teknologi tunneling yang ada yaitu :
1.      PPTP (Point to Point Tunnelling Protocol)
Dikembangkan oleh Microsoft dari PPP yang dipergunakan untuk remote access. Merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client ke server pribadi perusahaan dengan membuat VPN melalui TCP/IP. Umumnya terdapat tiga komputer yang diperlukan untuk mrmbangun PPTP, yaiut sebagai client, Network Access Server (NAS), dan server NTTP, Cara kerjanya :
·         PPTP mengenkapsulasi frame yang bisa berisi IP, IPX atau NetBEUI dalam sebuah header Generic Routing Encapsulation (GRE). Tetapi PPTP membungkus GRE dalam paket IP. Jadi PPTP membutuhkan IP untuk membuat tunnel-nya, tetapi isinya bisa apa saja.
·         Data aslinya dienkripsi dengan MPPE.
PPTP-linux adalah client software. Sedangkan yang server adalah PoPToP untuk Linux, Solaris dan FreeBSD.

2.      L2F (Layer 2 Forwarding)
Dibuat Cisco tahun 1996. Bisa menggunakan ATM dan Frame Relay, dan tidak membutuhkan IP. L2F juga bisa menyediakan otentikasi untuk tunnel endpoints.

3.      L2TP (Layer 2 Tunnelling Protocol)
Tunneling protokol yang memadukan dua buah tunnelingprotokol yaitu L2F (Layer 2 Forwarding) milik cisco dan PPTP Microsoft. Dikembangkan oleh Microsoft dan Cisco. Bisa mengenkapsulasi data dalam IP, ATM, Frame Relay dan X.25. Keunggulan L2TP dibandingkan PPTP :
·         Multiple tunnels between endpoints, sehingga bisa ada beberapa saluran yang memiliki perbedaan Quality of Service (QoS).
·         Mendukung kompresi
·         Bisa melakukan tunnel authentication
·         Bisa bekerja pada jaringan non-IP seperti ATM dan Frame Relay.

4.      IPSec
Satu kerangka kerja dari satu set protokol-protokol untuk keamanan pada jaringan atau paket yang diproses pada lapisan dari jaringan komunikasi. Cisco mengusulkan IPSec untuk menjadi standar. Layanan IPSec mirip dengan SSL, namun IPSec melayani lapisan network, dan dilakukan secara transparan. Dalam tunneling mode, IP Sec bisa dipergunakan untuk mengenkapsulasi paket. IP Sec juga bisa dipergunakan untuk enkripsi dalam protokol tunneling lainnya. IPSec menggunakan 2 protokol :
·         Authentication Header (AH): memungkinkan verifikasi identitas pengirim. AH juga memungkinkan pemeriksaan integritas dari pesan/informasi.
·         Encapsulating Security Payload (ESP): memungkinkan enkripsi informasi sehingga tetap rahasia. IP original dibungkus, dan outer IP header biasanya berisi gateway tujuan. Tetapi ESP tidak menjamin integrity dari outer IP header, oleh karena itu dipergunakan berbarengan dengan AH.

5.      SSH dan SSH2
Dikembangkan untuk membuat versi yang lebih aman dari rsh, rlogin dan rcp pada UNIX. SSH menggunakan enkripsi dengan public key seperti RSA. SSH bekerja pada session layer kalau merujuk pada OSI reference model, sehingga disebut circuit-level VPN. SSH membutuhkan login account.

6.      OpenVPN
Merupakan aplikasi open source untuk Virtual Private Networking (VPN), dimana aplikasi tersebut dapat membuat koneksi point-to-point tunnel yang telah terenkripsi. OpenVPN menggunakan private keys, certificate, atau username/password untuk melakukan authentikasi dalam membangun koneksi. Dimana teknologi yang digunakan untuk enkripsi dalam jaringan OpenVPN ini menggunakan teknologi SSL dan untuk komunikasinya OpenVPN bergerak di Layer 2 dan 3 OSI Layer. Karena OpenVPN berbasis protocol SSL maka OpenVPN ini dapat digunakan di berbagai sistem operasi tanpa perbedaan yang signifikan. Keuntungan lain dari OpenVPN antara lain :
·         Tunnel yang dibangun antar network didapatkan melalui satu port TCP atau UDP
·         Menggunakan semua fitur OpenSSL untuk otentikasi, sertifikasi, dan enkripsi untuk menjaga keutuhan dan keamanan data yang dilewatkan jaringan public
·         Konfigurasi yang relatif mudah karena konfigurasinya yang GUI
·         Terdapat pilihan antara static-key atau certificate based
·         Tunnel yang dibangun oleh client VPN didapatkan secara dynamic


Dibawah ini adalah gambaran tentang koneksi VPN yang menggunakan protokol PPTP. PPTP (Pont to Point Tunneling Protocol) adalah sebuah protokol yang mengizinkan hubungan Point-to Point Protocol (PPP) melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual Private Network (VPN).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzdPJntza3-gIWyZBKonhGeT2Ovd6K1jtli5XTa84pqeXUcuwfl0nXvnyBs4p-RhPUuMK855fKy522P18tt4jbj040AsuJiED481ev7Xzn77lLh_Xu6PLLLWx73-A4vAejmDKOEYFFmkg/s1600/Cara+kerja+VPN.png
Gambar 1.4. Cara kerja VPN
Dari gambar diatas secara sederhana cara kerja VPN (dengan protokol PPTP) adalah sebagai berikut:
a.       VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router, misalnya MikroTik RB 750.
b.       Untuk memulai sebuah koneksi, komputer dengan aplikasi VPN Client mengontak Server VPN, VPN Server kemudian memverifikasi username dan password dan apabila berhasil maka VPN Server memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk.
c.       Untuk selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atu LAN) yang berada dibelakang VPN Server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokument, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server, melakukan remote desktop dan lain sebagainya.

Contoh :
Misalkan PT. TIKI JNE mempunyai kantor di dua tempat yang berbeda, yang pertama berada di Jakarta dan yang kedua berada di Bandung. Kedua kantor ini ingin bisa berkomunikasi agar dapat melakukan pertukaran data dengan mudah, cepat, dan aman. Maka digunakanlah VPN sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kedua kantor tersebut harus dilengkapi dengan koneksi internet terlebih dahulu. Kemudian perangkat lunak VPN harus diinstal di kedua kantor tersebut. Langkah selanjutnya, perangkat lunak VPN harus dikonfigurasi agar koneksi dapat terjalin diantara kedua kantor tersebut. Misalnya VPN server berada di Jakarta dan harus menerima sambungan dari kantor yang ada di Bandung, dan kantor yang ada di Bandung harus membuat sambungan ke kantor di Jakarta atau sebaliknya. Jika langkah diatas berhasil dilakukan, perusahaan telah menjalankan Virtual Network. Kedua kantor tersebut tersambung melalui internet dan dapat bekerja bersama seperti berada di jaringan real yang sama. Sampai disini perusahaan telah mempunyai VPN tanpa privacy, karena semua router internet diantara Jakarta dan Bandung dapat membaca data yang dipertukarkan. Perusahaan yang mempunyai kontrol terhadap router internet dapat membaca semua data bisnis yang melewati jaringan virtual. Untuk membuat VPN tersebut menjadi VPN yang private, solusi yang digunakan adalah enkripsi. Lalu lintas data VPN diantara kedua kantor tersebut dikunci dengan kunci spesial, hanya komputer atau orang yang mempunyai kunci tersebut yang dapat membuka kunci dan melihat data yang dikirimkan. Semua data yang dikirimkan dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya harus dienkripsi sebelum dikirimkan dan dideksripsi setelah dienkripsi. Kunci enkripsi harus tersedia untuk semua pihak yang tersambung melalui VPN sehingga pertukaran data hanya bisa dibaca oleh pihak yang mempunyai hak.

a.      Kelebihan VPN
Keuntungan menggunakan VPN yaitu :
1.      Biaya yang rendah.
2.      Universality, kemampuan untuk akses dari teknologi yang berbeda.
3.      Meningkatkan konektivitas.
4.      Pertukaran informasi yang aman.
5.      Skalabilitas mudah untuk ditingkatkan.
Kelebihan lainnya yang bisa diperoleh :
1.      Kemampuan membentuk jaringan LAN yang tidak di batasi tempat dan waktu, karena koneksitasnya dilakukan via internet. Koneksi internet apapun dapat digunakan seperti Dial-Up, ADSL, Cable Modem, WIFI, 3G, CDMA Net, GPRS. Sistem PVN ini paling tepat digunakan untuk penggunaan suatu database terpusat untuk mengkomunikasikan antara server dan client via internet seperti Aplikasi Perdagangan, Purchase, P.O.S, Accounting, Cashir, Billing system, General Ledger, DLL
2.      Tidak ada ketergantungan terhadap keharusan memiliki IP Publik yang berharga mahal. Cukup menggunakan IP dynamic saja dengan kata lain asal PC anda bisa berinternet .
3.      Kita bisa mem-print dari rumah kekantor anda via internet
4.      Kita bisa melakukan transfer data atau remote view untuk mengendalikan komputer di rumah / kantor dimana saja
5.      Dimanapun berada seperti sedang berada di warnet ataupun saat traveling di luar negeri, dapat melakukan koneksitas dengan PC dikantor misalnya dengan memanfaatkan software yang bekerja dijaringan LAN seperti Citrix, Windows Terminal Server 2003, VNC, Radmin, VOIP, DLL
6.      Dengan menggunakan software yang bekerja dijaringan LAN, dapat melakukan pertukaran data secara langsung, Printing , Remote View, Mengatur administrasi PC, yang kesemua itu dapat dilakukan dimanapun berada selama bisa terhubung ke internet
7.      Berselancar dengan aman ketika di akses internet publik / hotspot
8.      Jika perusahaan ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh karena itu, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada.
9.      Jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
10.  Penggunaaan VPN dapat mengurangi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN.
11.  VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya.
12.  VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan biaya dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat.
13.  VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan.

b.      Kekurangan VPN
1.      Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
2.      Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.

Langsung buka mikrotik via winbox dan login, jika sudah login pada menu sebelah kiri klik PPP.jika jendela baru telah terbuka, pada menu interface klik tanda Plus (+) dan pilih PPTP Server, atau lihat pada gambar di bawah :
Description: PPTP Server Mikrotik
jika sudah klik menu Secrets, dan klik tanda Plus (+) . Disini saya menggunakan IP 100.100.1.1 untuk IP local di mikrotik dan IP 100.100.1.2 untuk IP client yang nanti nya meremote. untuk IP ini terserah tidak ada masalah, untuk lebih jelasnya ikuti gambar di bawah
Description: VPN Router Mikrotik
kemudian kembali ke menu interface, pada sub menunya pilih PPTP Server, ikuti konfigurasi pada gambar
Description: PPTP Server
OK untuk konfigurasi PPTP Servernya telah selesai, sekarang kita buat PPTP Clientnya agar nantinya PC yang meremote bisa terhubung ke VPN server yang ada di mikrotik terebut.untuk konfigurasinya hampir sama pada Menu Interface klik tanda Plus (+) dan pilih PPTP Client, kalau jendela baru telah keluar, setting di menu Dial Up nya seperti gambat di bawah,pada Connect To isi IP publik router tersebut agar VPN nya bisa terhubung ke luar,dan isi user name dan password yang telah di setting
Description: PPTP Client
setelah itu klik Apply dan OK maka settingan pada sisi router telah selesai, sekarang kita setting pada komputer supaya terhubung dengan VPN tersebut, di sini saya terhubung jaringan internet agar bisa terhubung dengan VPN nya. konfigurasinya lihat pada gambar
Description: Konfigurasi VPN Server
kemudian klik next dan pilih “Use My Internet Connection”
Description: Pengaturan VPN
kemudian isi alamat IP publik router tersebut agar bisa terhubung dengan VPN,dan juga buat Nama VPN nya
Description: 7
kemudian klik Next, Isi User dan Password seperti yang telah di setting pada konfigurasi di atas
Description: VPN
Kemudian Klik Connet, dan tunggu sampai konektifitas selesai
Description: Koneksi VPN Mikrotik
dan saya telah berhasil terhubung dengan VPN yang baru saja di buat, gambar di bawah tampak ip yang telah di set pada konfigurasi di atas , dengan kata lain dari ke jahuan ini saya telah terhubung dengan network local router yang telah di set tadi
Description: VPN telah berhasil terhubung
Mudah kan buat nya, kalau cuman untuk belajar tidak mesti menggukan IP publik coba saja menggunakan IP private dan caranya sama dengan cara di atas.





Dari pembahasan diatas, kita dapat ketahui VPN adalah sebuah jaringan komputer dimana koneksi antar perangkatnya memanfaatkan jaringan public untuk berkomunikasi dengan jalur privat dengan koneksi yang aman tentunya.
Ketika mengimplementasikan VPN, interkoneksi antar node akan memiliki jalur virtual khusus di atas jaringan public yang sifatnya independen. Metode ini biasanya digunakan untuk membuat komunikasi yang bersifat secure, seperti system ticketing online dengan database server terpusat.
Cara kerja VPN menggunakan protocol sebagai medianya dalam berkomunikasi seperti PPTP, Open VPN dan lainya yang bertujuan untuk melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual Private Network (VPN).
VPN memanfaatkan jaringan internet sebagai media intranet sehingga daerah jangkauannya menjadi luas tanpa investasi yang besar. VPN menghadirkan teknologi yang mengamankan segala lalu lintas jaringan virtual dalam internet sehingga memberikan rasa aman bagi semua pemakai jaringan
Ada banyak kelebihan yang kita dapatkan dengan menggunakan VPN, sehingga memudahkan kita dalam melakukan koneksi antar jaringan, akan tetapi disini terdapat hal-hal yang harus kita perhatikan seperti koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.




Ayu Fatimah. (2012), “VPN”.
Domarku Web Design. (2012), “Pengertian VPN, Manfaat, dan Cara Kerja VPN.http://domarku.blogspot.com/2012/12/pengertian-vpn-manfaat-dan-cara-cerja.html (diakses pada 3 Mei 2015)
Muhammad Luthfi Aliva. (2014), “Konsep Dasar VPN (Virtual Private Network).http://luthfialiva.wordpress.com/2014/05/05/konsep-dasar-vpn-virtual-private-network/ (diakses pada 3 Mei 2015)
Rahma Danti. (2014), “Virtual Private Network (VPN)”.
Yuli Paryati. (2014), “Teori VPN”.
http://yuliparyati2.blogspot.com/ (diakses pada 3 Mei 2015)
Maidah Sari. (2014), “Setting VPN Server di Mikrotik”.
Adyatma Yoga K.
Khairil Imam. (2013), “Cara Membangun VPN Via Mikrotik”.


CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Featured Post